Aktualisasi humanisme religius merupakan salah satu model yang baik dan pantas ditawarkan bagi upaya menyikapi tantangan global dengan mencoba merajut ulang kembali nilai-nilai kemanusiaan yang hilang. Humanisme-religius tidak memisahkan antara duniawi dan ukhrawi dalam bidang yang berbeda dan mampu melihat dengan akal atau rasionalitas. Sikap humanis-religius, yakni sikap yang mengedepankan sisi-sisi kemanusiaan dan nilai-nilai religi (agama) dalam kehidupan.
Sekolah Islam Terpadu Ihsanul Amal menjadikan sekolah yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan keagamaan dalam kehidupan dengan cara memberikan ruang bagi peserta didik untuk berkembang dan memiliki kemampuan menghadapi dunia dan lingkungan hidupnya. SIT Ihsanul Amal adalah sekolah humanis yang mencintai, memberi kebebasan dalam berkreatifitas sesuai dengan minat dan bakat peserta didik.
Rancangan pola humanisme-religius masuk ke dalam bangunan kurikulum sekolah. Tujuan rancangan tersebut agar peserta didik memiliki perkembangan pribadi yang dinamis, integritas dan meimiliki otonomi sikap kepribadian yang sehat dengan lingkungan serta rasa mengamalkan nilai-nilai agamanya dalam kehidupan. Guru sebagai inisiator, motivator, dan fasilitator dalam menjalankan pembelajaran untuk memecahkan permasalahan peserta didik.
Ada beberapa model pembelajaran yang kami pelajari dan kami kembangkan di antaranya yaitu: Multiple Intelligences Research (MIR), Student Centered Learning, Humanizing of The Classroom, Active Learning, Quantum Learning, Quantum Teaching dan Accelerated Learning kesemua itu untuk bertujuan untuk menciptakan sekolah yang memanusiakan manusianya (peserta didik). Pembelajaran yang diterapkan diharapkan relevan dengan kehidupan peserta didik. Proses pembelajaran pun diharapkan memiliki makna dan berguna untuk duniawi dan ukhrawinya.
Saat di kelas kegiatan yang kami lakukan yaitu memberi kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk bereksperimen, peserta didik diberikan peran serta proses yang berlangsung adalah pembelajaran bukan pengajaran, peserta didik diberi kebebasan dorongan rasa ingin tahu, dibangun dengan benih-benih cinta dan kasih sayang untuk memanusiakan peserta didik. Rasa kemanusiaan yang didasari dari rasa cinta karena menjalankan tugas sebagai makhluk Tuhan bisa diibaratkan laksana merpati yang mampu membawa terbang dengan indah karena memiliki sayap yang utuh di bagian kanan dan kirinya.
Rasa kemanusiaan yang timbul dari rasa cinta adalah salah satu sayap kehidupan yang diperlukan peserta didik untuk terbang menuju kebahagiaan. Cinta yang mulia mendamaikan, membahagiakan dan menumbuhkan kreatifias amal kebaikan bagi peserta didik dan menjadi energi positif bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang menjadi baik. Anak didik kita juga seorang manusia yang punya rasa. Dia akan tumbuh menjadi apa yang dia persefsikan pada lingkungan mereka. Satu di antara aspek datangnya hidayah adalah “bi’ah hasanah” yakni lingkungan yang memberi kehangatan kepada mereka dengan mengedepankan sisi kemanusiaan dan pengamalan keyakinannya dalam kehidupan.
Tubuh dibersihkan dengan air. Hati dibersihkan dengan air mata tobat. Akal dibersihkan dengan pengetahuan dan jiwa dibersihkan dengan cinta (rasa mahabbah). (Ali Bin Abi Thalib)
Refleksi : QS. Al-Jumu'ah Ayat 2
"Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata." (QS. Al-Jumu'ah Ayat 2)
Sirami pemahaman mereka dengan kalam-kalam ilahi agar kebesaran Allah SWT ada dalam dirinya.
Sucikan jiwa mereka dengan taburan rasa cinta dan kasih sayang, krn rasa sayang adalah miliknya Allah yang Maha Rahman yg dititipkan kepada kita.
Ajak mereka mengamalkan firman-Nya dalam kehidupan krn kepada-Nya kita akan kembali.
Dikutip dari Tulisan Kepala SDIT Ihsanul Amal Ustadz Akhmad Muzakir, S.Pd.I
Mengerjakan proyek dan pembelajaran berbasis proyek...
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:...
Pada hari Sabtu yang cerah,...
Dikutip dari tulisan Kepala Sekolah...
Dr. Howard Gardner, co-Director of...